Puisi - Kita tertipu

Kredit photo
Nukilan : Atikah Balqis Abd Rahman, Siti Fadhilah Ibrahim & Aliah Zalani Nuraini.

Khalifah silih berganti,
tetap mampu menjaga keutuhan
deligasi Islam.

Namun,
coretan barat memisahkan
dasar akhlak-akhlak muslim
sehingga Islam yang sempurna itu
makin terhapus dari hukum yang mengatur kehidupan
seluruh umat manusia.

Akhirnya yang tinggal hanyalah ibadah buta
yang tidak berbekas pada hati
Terfikirkah kita wahai pemuda?

Kita tertipu,
dengan perundangan
indah percaturan barat
mengukir dan mengaburi pandangan
memisahkan agama dan peraturan
mudahnya kita terpedaya
mengikutt telunjuk mereka.

Kita tertipu,
kata mereka kita merdeka bebas!
tapi itu hanya janji Si Luncai
demi manfaat peribadi
Untung di kaut tanah digencah
warisan Melayu terus dimamah
maruah diinjak tiada nilai

Kita tertipu,
Sejarah yang kita bangga-banggakan
cuma picisan dari Barat
yang telah mengukir di tirai angin perubahan
Cerita ini diturunkan
dari generasi ke genarasi mendatang
Sedarkah kita bangsa kecundang?
Sejarah biar menjadi sejarah,
cerita peradapan harus kembali dijalin,
dijalin menjadi anyaman kebanggaan,
masih di naungan Islam tertinggi.

Ayuh muslimin,
Ayuh mujahidin pemuda harapan bangsa,
menghayun langkah melawan arus,
Sungguh kita jangan dibiar jatuh
dalam lubang yang sama, lagi dan lagi.

Itu ikrar,
itu janji,
Kita...
tidak akan tertipu lagi.

Rujukan dan inspirasi: Benarkah kita muslim (Hal nahnu muslimun) -
Muhammad Qutb.
Bab 4: Penyimpangan dalam skala penempatan.